WAR GAMES

Perang Dunia ke 3 menyebabkan kehancuran dinegara negara berkembang, tak terkecuali indonesia. Negara Indonesia hancur akibat jadi ...

Perang Dunia ke 3 menyebabkan kehancuran dinegara negara berkembang, tak terkecuali indonesia. Negara Indonesia hancur akibat jadi medan pertempuran antara Rusia dan Australia. Setelah perang usai, pulau Jawa diambil kekuasaan oleh Divisi Militer, Jawa lalu dipimpin oleh seorang Gubernur; yang mengaku bernama Soeharto. Jawa yang hancur mulai berbenah dari ambang kematian, rakyat terselamatkan berkat sang Gubernur. Tak ada lagi orang tua yang gagal mendidik anaknya, kebutuhan pokok tercukupi, pembangunan gedung yang terus meningkat, dan setiap nyawa sekarang dihargai mahal. Semua rakyat sejahtera. Tapi dibalik kesuksenya membangun Jawa dan mensejahterakan rakyatnya, dibalik itu semua, ada satu rahasia sang Gubernur, yang tidak ada satupun yang tau.
Namaku Raka, umurku 16 tahun sekarang. Aku sekolah di SMK Trisula, jurusan Multimedia. Aku punya cita cita ingin jadi seorang tentara bergabung dalam perjuangan perang yang tiada akhir ini, balas dendam. Sebelum itu, aku harus mendapat tanda kewarganegaran dan diakui negara. Dengan aku mengikuti War Games.

Chapter 1

Halaman Sekolah


Fajar menyongsong pada harapan pagi ini, rumput-rumput liar dihalaman depan rumah berwarna keemasan terkena sinar mentari pagi. Semua anak berumur 16 tahun juga berharap pada harapan pagi ini.

"rasanya baru kemarin aku masuk sekolah. Kau tau betapa bahagianya aku hari ini?".

"jangan berisik, aku perlu konsentrasi, rambutmu sangat tebal dan lebat, guntingku sampai tidak mempan".

"hei, kak! Kenapa dulu kakak mengambil SMA?"

"Hmm, entahlah"

"aku tau, kakak mau lebih nempel sama kak Yosen, kan?"

"ieh, apa sih, nih jadi petalkan rambutmu?"

Aku bergegas menuju kamarku, menyiapkan semuanya. Meskipun ulang tahunku ke 16 kurang 2 bulan lagi, tapi aku masuk block tahun ini. Ini akan jadi tahun terbaik dalam hidupku.

Aku turun, menuju dapur untuk sarapan. Rumahku terletak dipinggir reruntuhan yang dulunya kota semarang. Rumahku cukup luas, dan aku memilih gudang atap ku jadikan kamarku. Dapurku terletak dibelakang rumah, menghadap kuburan gedung bangunan.

Ayah:"apa, jadinya jika pahlawan kecil kita tumbuh dewasa, lihat! Sekarang tambah besar dan juga ganteng"

Ibuku memeluku dan memandangiku.

Ibu:"anakku tambah gede dan ganteng, ayo duduk kita sarapan"

Kakak:"astorm, kau harus lulus"

Inilah keluargaku, begitu sederhana juga sangat bahagia, aku tak pernah berhenti bersyukur punya ayah dan ibu sehebat dan penuh kasih sayang, juga kakakku yang super nyebelin tapi ngangenin. Aku senang.

Aku:"tak usah diantar, meskipun ini hari spesial, tapi aku pengen berangkat dengan kawan kawanku"

Ayah:"baiklah, hati hati dijalan, jangan lupa berdoa"

Ayah, Ibu dan Kakakku memelukku.

***

Seperti hari biasa menuju sekolah, aku naik kereta dengan teman temanku, menuju sekolah tercinta kami, SMK Trisula.

Oen:"ah, sial aku lupa bawa komik!, upacara pembukaan sungguh menyebalkan dan terlalu dramatis"
(Oen, remaja suka membaca, dan seingatku tak pernah membaca buku selain komik)

Benjo:"yah, akhirnya ini yang kutunggu tunggu, aku bosan jadi anak papa mama"
(sebenarnya namanya Panji, tapi kami memanggilnya Benjo, karna cuman badanya yang gede).

Di kereta; kereta melaju begitu cepat. Dalam setiap Prov dulu provinsi karna terlalu panjang maka sekarang semua disingkat. Semua kepulauan yang dulu menyatu menjadi negara Indonesia, sekarang terpecah belah, aku tidak tau kabarnya pulau kalimantan dan lainnya. Meskipun aku tau alasan mereka, "jawa adalah benalu, dan kita bisa berdiri sendiri", meskipun aku tak yakin tentang alasan itu. Pemandang dari jendela kebanyakan tanah lapang kosong, kebanyakan terbentuk setelah perang, mungkin bekas bom.


You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images