Fan Fic Original

Minggu, 06 Maret 2016 Haikyuu! V.s Kuroko No Basuke  Evening in Crimson      Sore itu dilapangan basket taman kota ber...





Minggu, 06 Maret 2016


Haikyuu! V.s Kuroko No Basuke
 Evening in Crimson 
    Sore itu dilapangan basket taman kota berkumpulah segerombolan pemuda yang sedang melakukan pemanasan. Seorang pemuda berlari dari tengah lapangan, dia berlari begitu cepatnya sambil menggiring bola. Rambut birunya mengembang diudara ketika dia melompat, seperti rumput liar. Pemuda itu melakukan lay up berulang kali dan juga berulang-ulang kali bola itu masuk. Pemuda tersebut bernama Aomine. 
  Aomine memegang bola dan memandang disalah satu sudut lapangan. "Akhirnya mereka datang" ucapnya. "Ayo kita bersenang-senang" kata Kagami. "Ayo, kita hancurkan mereka" ujar Murasakibara. "Kita tunjukan apa itu basket!" kata Akashi memandang lawan tandingnya.

   Disudut lapangan tepatnya dari arah utara munculah segerombolan pemuda lain. Merekalah yang ditunggu para pemuda pemain basket. Merekalah yang sudah mengalahkan puluhan tim basket yang sudah 'Generasi Keajaiban' kalahkan. Yup, mereka tim voli. Awalnya disebuah pertandingan basket, ada tim basket yang memenangkan pertandingan dari tim basket sekolah mereka. Yang akhirnya karna diejek, tim voli sekolah tersebut menerima tantangan dari tim basket yang sudah mengalahkan tim basket sekolahnya, tim basket SMA Karasuno.
Peraturan Pertandingan tetap sama, lapangan basket, bola basket, 5 pemain. Yang membedakan adalah cara memasukan bola. Tim voli tetap dengan caranya bermain, bola tidak boleh menyentuh tanah. Permainan operan dengan cara seperti servis, memukul bola dan smash. Diakhir pertandingan tersebut, inilah hasilnya; Voli 123 - Basket 81
Mendengar banyak tim basket yang kalah sejak pertandingan itu 'Generasi Keajaiban' basket akhirnya turun tangan. Dan hari ini, sore ini akan menjadi pertandingan yang dinantikan oleh sejarah. "Vorpal Swords v.s The Black Claws".

  Wasit, memanggil para pemain, "Ayo baris". Kedua tim saling menghormat "Selamat bertanding". Sebelum pertandingan dimulai mari kita kenalan dengan 'kembaran' anime KNB. Tim Voli SMA Karasuno yang banyak orang menyebut 'Gagak Seribu Sayap' The Black Claws. Kita kenalkan mulai dari Spiker cebol mereka 'Hinata Shoyo', setter 'Kageyama Tobio', ganteng bukan tampan sekaligus kapten, Daichi Sawamura, duo mesum 'Yu Nishinoya dan Ryunosuke Tanaka'. 
   Dari Tim Basket.
 Dan seperti biasanya, sang 'Akamaru' yang punya mata dwiwarna yang mempesona, Akashi tetap dengan nomer Punggung 4. Dia kapten. Akashi mendekati kapten tim Voli, "Aku tidak harus berkata yang sejujurnya, kan?" bersalaman dengan kapten tim voli. Daichi Sawamura membalas salamnya "Kau hanya perlu bertanya pada kapal-kapal yang sudah tenggelam". 

Pertandingan dimulai peluit wasit begitu melingking suaranya diudara tapi kelihatanya para penonton tak peduli telinganya sakit, kau lihat? Mereka tak peduli. Kedua tim yang sudah bersiap membentuk formasi dengan Center tim basket Murasakibara untuk perebutan bola pertama, tapi sayang, inilah yang ada dipikiran Murasakibara, 'apa kau bercanda?'. Karna lawanya sangat pendek. Hinata Shoyo dengan tinggi 168, naik beberapa senti. Yang bagi Murasakibara 168cm itu pendek baginya yang punya tinggi lebih dari dua meter. Hinata, tidak ragu ataupun takut. Baginya melawan orang yang lebih tinggi darinya. Ayolah! Bukankah dia sudah mengalahkan sitinggi 201 cm waktu kelas satu. Atau paling tidak, dia tak pernah kalah dalam urusan perebutan bola pertama melawan 5 tim basket terakhir yang telah timnya kalahkan. Bola melambung tinggi diudara, tidak seperti biasanya, bola yang hanya diam jatuh dari udara seperti buah jatuh kali ini beputar-putar layaknya bola bowling. Bola berputar diudara. Ini akan jadi perebutan bola terseru yang pernah ada, Hobbit vs Titan. Murasakibara menekuk kedua lututnya, tapi kali ini tak berniat meloncat. Mukkun hanya men'jinjit' kedua kakinya dan mengandalkan lengannya yang panjang dan skill 'vice claw' untuk meraih bola, dia yakin itu cukup. Bola, melambung tinggi diatas kepala Hinata, sebelum bola tersebut jatuh dari tingginya lemparan Hinata memundurkan kuda kudannya beberapa langkah, tepat beberapa detik ketika bola tersebut terbuai diudara Hinata meloncat diudara. Mukkun tak sadar apa yang barusan terjadi, dia hanya bisa melotot, seperkian detik ketika bola tersebut akan ada dipelukan tangannya tiba tiba bolanya menghilang dan papan Ring berbunyi dan bergetar begitu kerasnya. "Apa yang barusan terjadi?," kata Midorima sambil mengelap kacamatanya. "Kau bercanda, lompatan yang mengerikan", baru kali ini Aomine mengakui musuhnya. Tim voli berkumpul dan bertepuk tangan satu sama lain. "Smash yang bagus Hinata" puji Daichi. Yu menambahi, "Bagus, Hogya! Kita hajar mereka". Tanaka mengingangatkan pada lawanya, "Hei kalian, tak usah cemas, ini baru pemanasan". Qurter pertama yang memanas dibabak pertama yang memerah senja.

  Akashi melakukan drible, dia mulai menyerang tim gagak. Setelah serangan Smash si Hobbit masuk di detik-detik awal membuat Akashi geram. Dì hadapan Akashi kini ada tiga pemain yang menghadang, Akashi mengoper pada Midorima didepan.  
     Tepat di depan mereka pemain basket berambut merah mendrible bola, Tanaka, Yu dan Daichi menghadang. Tepat saat si rambut merah mengoper mereka bertiga melakukan block. Penonton berteriak, "Tiga blocker!". "Ouww," mereka menjerit kaget. Operan Akashi diblock. Kageyama mengambil bola dan melakukan servis. Bola melambung tinggi Hinata dan Ao mengejar bola. Bersamaan mereka melompat. Hinata berhasil memukul bola 'tepat mengenai papan ring dan bola masuk'. "Nice kill . . , Hinata" ucap Tanaka. "Nice Kill . . . , Shoyo" kata Yu. Pendukung voli berteriak, "Nice Kill . . . , Cebol!".

  Akashi berkata, "Kalian sudah tahu". "Mari bersenang-senang" kata Aomine. Midorima menjawab "Ya, kita lakukan". "wakateruyo . . . ," kata Kagami. Aomine mendrible bola dengan kecepatan supernya, meskipun tanpa Zone kecepatan Aomine tetaplah Monster. Kagami maju menyerang lalu melompat padahal bola belum ada ditangannya, Ao berhasil melewati tiga pemain gagak bola dioper ke Akashi dengan sedikit gerakan tangan Akashi bola itu sudah ada ditangan Kagami, Kagami melakukan tembakan yang tak bisa dibendung. Meteor Jam. Bolapun masuk. 
     Pemain Voli keheranan. Mereka belum pernah melawan orang yang mempunyai kecepatan mengerikan seperti itu ditambah tiba-tiba bola menghilang dan lompatan seperti Hinata. Hinata memuji, "Benar-benar sangat cepat," sambil memandang Aomine. "lompatan yang sama denganmu, Hinata," kata Yu. "Tidak, dia lebih tinggi," bantah Kageyama. "Jangan khawatir, kita balas yang berikutnya," ucap Daichi. Kageyama melakukan servis, Kageyama terkenal dengan servis yang arahnya menukik dalam. Hinata menyebutnya 'Servis Pembunuh'. Kageyama melempar bola diudara bola berputar diudara dengan beberapa langkah Kageyama mengejar bola, melompat, mensejajarkan anggota tubuhnya lalu memukul bola. Pukulannya tidak seperti biasannya yang begitu keras karna kali ini dia memfokuskan mengumpan. Tanaka berposisi mengambil bola, dengan sekali gerakan melakukan Tossing, bola tersebut melayang melaju diudara. Meskipun bola basket lebih besar dan lebih berat dari pada bola voli, mereka sudah terbiasa karnanya. Mungkin karna latihan keras mereka. Sang kapten meloncat cepat, tepat ditangan kanananya bola terpukul mengarah lurus ke ring. Dak! . . , dek . . , dek . , dek. Bola tersebut jatuh ditanah. Murasakibara berkata "Pukulan yang keras," Mukkun berhasil memblock tembakan Daichi.

  Matahari mulai tenggelam, cahayanya redup seperti mata yang sedang mengantuk. Dimandikan keindahan senja, Quarter pertama mendekati akhir. Dibalik warna biru gelapnya senja terdapat bintang bintang bermunculan. Teknik yang mengerikan akan dikeluarkan. Lalu lebih penting manakah antara reputasi dan harga diri?

Matahari mulai tenggelam, lelah menyinari dunia yang penuh tanda tanya ini. Lampu lampu menyala dari semua penjuru taman dibeberapa sudut termasuk lampu dilapangan Basket. Gerah yang menyelimuti awal malam dimusim panas yang menggairahkan ini, diakhir Quarter pertama. Tawon bisa terbang dan punya bissa 'mengentup' tapi tidak dengan kumbang 'Wawung'. Quarter pertama berakhir dengan skor: The Black Claws 18 : 19 untuk Vorpal Sword. 
    Dibangku kursi cadangan disudut pemain basket, si rambut merah meneguk botol air yang hampir habis sambil berkomentar tentang pertandingan; "Aku sudah menilai gerakan mereka dan cara mereka bermain, kurasa mereka memang tidak terlalu bisa menangani drible Ao, mereka lebih mengandalkan memblock operan. Poin dari mereka, kita hanya perlu menghindari operan terlalu sering." kata Akashi. "Aku sudah terbiasa." kata Aomine datar. "Jadi, kita akan jadi diri kita masing-masing?"tanya Midorima. Kagami berkata, "Hah?, jadi apa kita terdesak". Akashi membantah, "justru sebaliknya, kita ini berbeda".  
    Ditempat pergantian pemain tim voli. Sepertinya mereka membicarakan hal yang serius. Yu meminum air mineralnya sambil berkomentar, "Kita memang sering menghadapi drible basket, tapi hal mengerikan macam apa drible sicoklat itu". Daichi berkata, "Kita tambah persenjataan kita". | Peluit wasit ditiup tanda Quarter kedua babak pertama akan dimulai. Masing-masing tim menuju lapangan.  "Berjuanglah Kagamikun. Maaf aku tidak banyak bisa membantu" kata Kuroko. "Akan kukalahkan mereka," kata Kagami.
    Masing-masing tim membentuk formasi. Quarter kedua segera dimulai. Ditempat duduk para penonton yang kurang diperhatikan, ternyata mereka begitu bersemangat menonton. Yang awalnya hanya ada orang yang menonton dikursi penonton kini tambah banyak orang menonton dipinggir lapangan. Dari mereka kita tau, si pemain keenam tidak ikut andil dalam pertandingan. "Ini jarang terjadi. Meskipun lawan mereka Generasi Keajaiban mereka bisa seimbang. Mereka hebat!" puji Himuro. Kasamatsu menerangkan "Itu karna dipengaruhi cara mereka bermain. Dua macam cabang olahraga yang dimainkan dalam satu cabang dengan permainan masing-masing itu sangat berpengaruh. Tapi efeknya juga sama. Mereka sama-sama tidak bisa membendung serangan. Voli berfokus pada satu tempat.Yang mana gerakan dan posisi mereka dibatasi. Latihan mereka yang berfokus pada satu gerakan membuat efek mereka kesulitan menghadapi drible. Voli fokus pada memukul bola bukan menggiring bola, itu juga berpengaruh kepada tim basket. Keuntungan bagi Voli pukulan lebih cepat dan keras dari pada tembakan. Ditambah arena basket lebih luas dari pada arena Voli". Izuki bertanya, "karna itu pemain bayangan tidak dimainkan?. Karna Operan mereka lebih cepat dari pada operan Kuroko?" 
      Diarena, kedua tim sibuk untuk memasukan bola. Tim basket berfokus pada serangan individu yang membuat tim voli kewalahan. Drible Aomine yang tak bisa mereka hentikan. Pukulan smash Hinata yang tak bisa diblock. Tembakan tembakan Kagami membombardir Ring Karasuno. Kageyama akan melakukan servis mematikannya. Gerakannya diawali membelakangi orang lalu kaki kanan diputar kekiri diikuti tubuh, kaki ditekuk badan merendah lalu kedua tangan diturunkan, tangan kanan memukul bola ditangan kiri dengan kerasnya sehingga efek yang terjadi bola melambung tinggi dan jatuh dengan cepat. Biasanya dalam permainan voli servis ini membuat orang terjatuh saat menerimanya karna bola menukik dengan kecepatan tinggi ditambah kerasnya pukulan membuat bola melambung tidak tentu arah saat dipassing. Tapi kali ini Kageyama bukan untuk mencetak angka tapi untuk memasukan bola kedalam ring. Bolapun masuk. 'Free Fall' itulah nama servis tersebut. | Tak perlu waktu lama untuk membalas serangan 'si gagak hitam' bagi tim Vorpal Swords. Dalam satu tembakan mereka membalas yang tadi. Tembakan Midorima, tembakan 3 angka yang tak bisa dihentikan. Akashi mulai menunjukan senjatanya, dia memancing pemain Karasuno menghadangnya. Dia menebak gerakan tiga blocker. Dengan sedikit teknik drible dan tatapan mata. Tiga blocker Karasuno jatuh bersujud. "inilah permainan basket."
    Pemain Karasuno hanya bisa terpaku. Tubuh mereka seperti kehilangan tulang. Mereka jatuh dengan sendirinya tidak sadar apa yang barusan terjadi pada mereka. Didepan mata mereka sirambut merah melakukan tembakan dengan santainya. Dan mereka hanya bisa terpana. Tanaka berteriak "Hoi, kalian ayo! Bangun. Pertandingan belum selesai". Kageyama bertanya, "Kapten?". Daichi menjawab, "Baiklah kita gunakan taktik sayap gagak dan kita gunakan serangan super cepat kita". Hinata berteriak gembira. "Yosh!, inilah yang aku tunggu". Yu melakukan servis. Bola mengarah pada Kageyama. Kageyama melakukan Tossing. saat bola melambung menuju Hinata pemain basket yang rambutnya ungu melompat dan mengambil bola. "Akan kuhancurkan kalian". Murasakibara mendrible bola lalu melakukan 'Thor Hammer' seketika pemain Karasuno jatuh saat akan melakukan blocking. "Dia kuat", ucap Yu.
    Mukkun mulai menyerang ditopang badan besar dan tinggi membuat gerakannya susah dihentikan. Tahu kalau tembakan dan operan bisa diblock mereka, Mukkun melakukan 'Thor Hammer' yang membuat meraka jatuh berkali-kali. Pernah mengalami kekalahan mengajarkan pada Mukkun bahwa menindas dengan kata-kata tidak akan memberi kemengan mutlak sebelum dia yang mengatakan merasakanya sendiri. Bola melambung tinggi, Daichi dan Murasakibara melompat merebutkan bola. Bola diambil Murasakibara. Dengan hanya beberapa langkah saja Murasakibara sudah dibawah Ring. Kali ini Murasakibara melakukan Lay Up dengan gerakan yang memukau. Bolapun menerobos di dalam jaring ring. Bolapun masuk. Skor sementara 45 untuk Karasuno 80 untuk Vorpal Sword.

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images